Kota Ende Banjir, Begini Rangkuman Tanggapan Warga 0381


Banjir Kota Ende

(Sumber: Facebook Irenius Rheda yang dishare FB Ende Flores_NTT)


           Apa yang ada dibenak Anda bila mendengar kata banjir?
Pasti anda langsung membayangkan visualisasi Jakarta serta kota-kota lainnya yang sedang dilanda banjir yang sering dilihat melalui layar kaca televisi ataupun di media-media online.
Lalu apa yang ada dibenak Anda kalau mendengar Ende banjir?
Kok bisa ya?.
         Ende sebuah kota kecil dengan luas 60,93 Km2 dengan jumlah penduduk ± 88.389 jiwa, terletak sangat strategis karena terletak di tengah-tengah Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur ini ternyata juga menyimpan persoalan serius yang harus segera dicari jalan keluarnya.
Apa itu?
Banjir.
        Ya. Banjir sudah di depan mata mengepung Kota Ende. bukan mimpi. Ini realita.
Sampai-sampai ada warga net dengan akun Facebook Elfrida memberikan komentar “aduhhh,,, knp kota ende su macam di Jakarta lagi ??? Hati" buat warga Ende khususnya yg di daerah banjir,,,”
Fan Khan Tona juga memberikan komentar “ aduh..hj kotaku ...kenapa bisa ya..”
Semua warga kota menjadi panik. Kelihatan sekali gagap dan gugupnya. Terlambat antisipasi. Persoalan banjir yang terjadi di Kota Ende dalam beberapa tahun terakhir ini telahpun menjadi sebuah kegelisahan sosial baru. 
        Dilaman-laman media online termasuk media sosial terutama Facebook dipenuhi hiruk-pikuk warga kota yang menyampaikan kegalauan hatinya atau ada yang sekedar beremoji.

Apa saja tanggapan Netizen warga 0381 tersebut tentang banjir Ende.
Berikut rangkumannya:

1. Di mana saja titik banjir dalam Kota Ende tersebut?

        Sebenarnya banjir yang melanda Kota Ende tersebut merata di berbagai penjuru, tapi yang paling parah diantaranya :


 (Sumber : Facebook Flobamora)

        Akun Facebook Flobamora dalam postingannya yang ditulis besar-besar 
        “ Jalan Gatot Soebroto Ende Banjir”. Ada yang bilang langganan tetap.
Akun Hendriyani Enayati Leda menambahkan di  kolom komentarnya “Ponegoro paling parah”
Wirajaya jugaAlexia Diana Goa menulis.
Sebenarnya masih banyak lagi titik genangan banjir dalam Kota Ende seperti di Jl.Ahmad Yani, Perumnas Ende, Gang Loper dan masih banyak lagi titik-titik banjir dalam Kota Ende.

2.Siapa yang bersalah atas kejadian banjir yang hampir menenggelamkan Kota Ende?


(Sumber : Facebook Umar Hamdan)

          Adalah Umar Hamdan seorang aktivis lingkungan dari Organisasi Anak Cinta Lingkungan (ACIL) Ende yang selama konsen dengan persoalan sampah  dan permasalahan dalam postingannya mencoba memantik perasaan dengan postingan yang sangat menohok jiwa.

Banjir,sampah yang meluap di badan jalan terjadi di kota Ende dalam beberapa hari ini siapa yang dipersalahkan..??”

Atas postingan tersebut ada yang menanggapinya dengan serius ada pula yang menjawabnya dengan nada sedikit bercanda .
Abu Nawas yang juga seorang yang aktif di bidang lingkungan menjawab lugas: “ Saya ”. Super.
Adalah Netizen Muhamad Kasim Putra :”Gubernur anis Baswedan”
Gubernur NTT Anis baswedan?
Di group facebook Ende-Flores-NTT juga banjir komentar
“Bicara banjir karena hujan ya salahkan alamRey Gabung ikut memberikan komentar.
Salahkan alam? Berarti mau menyalahkan Tuhan?. Ha..ha..
Kang Binawah melalui komentarnya langsung mencegat pemirsa “ Jangan tuntut pemerintah ya...”.
Jadi mau tuntut siapa?
Ada lagi netizen Sisca Galimara dengan komentarnya “ Pastinya yang jadikan hobby buang sampah sembarangan”
Buang sampah kok hobby?.
Ada-ada saja Netizen.
Memang betul. kata orang Netizen itu anak Sultan. Bebas.
Rustam Efendi bilangNdoe pati saza rewo ata, intropeksi e ko”
Dalam bahasa daerah Ende yang maksudnya tidak perlu menyalahkan orang lain, intropeksi.
Kalau Joey Bugha mungkin lebih bijak “ salah kita semua”.
Betul kawan. Kita semua yang harus bertanggung jawab atas banjir yang terjadi.

3..Penyebab Banjir Kota Ende?

       Penduduk negara +62 memang unik.
Apabila terjadi persoalan bangsa mulai dari hal besar sampai dengan hal kecil remeh-temeh, maka bermunculanlah seketika para pengamat, analis, orang pintar cerdik pandai, orang “paksa” pintar dan lain sebagainya yang turut andil meramaikan jagat dunia maya.

       Hal demikian juga terjadi di Ende.
Para warga net bebas menyampaikan pendapatnya di berbagai postingan media online ataupun sekedar memberikan komentar di kolom komentar ataupun ada yang sekedar membuat emoji.
Andre da Silva coba memberikan tanggapan “ Drainase terlalu sempit, kecil dan dangkal”
Bisa jadi.

Netizen yang lain Fabhi Sanggu  di kolom komentar menulis “Akibat dari buang sampah tidak pada tempatnya, saluran drainase yang tidak layak.Ini tanggung jawan dari Dinas PUPR dan Dinas Kebersihan harus lebih tanggap dan harus ada penanganan darurat”.

Juga Yosh Marten menulis “Salah satu faktor mungkin kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya.....”.

Dua teman diatas menyampaikan bahwa penyebab banjir yang melanda Kota Ende adalah Sampah.
Albert Tani Wangge dalam komentarnya yang panjang lebar, saya akan meringkasnya untuk anda pendapatnya tentang penyebab banjir yakni sampah dan sedimentasi saluran drainase, tidak ada langkah preventif dan antisipasi, badan jalan lebih tinggi sehingga daerah pinggiran jalan seperti di jalan Ahmad Yani terjadi genangan banjir di pemukiman warga.

Kalau pemilik akun Riang Krisno bilang ” Bisa jadi curahan hujan tinggi...parit2 tersumbat dan atw kecil smp tdk mampu alir air.....harap bahu membahu...jgn.menyalahkan...semua utk.kita org Ende pawe sare....mksh info utk kami yg jauh....🙏🙏🙏”

Dan masih banyak lagi postingan maupun komentar tayangan warga net tentang penyebab banjir Kota Ende.
Yang aktif di media sosial pasti sudah membacanya sambil manggut-manggut, sedih, marah, dan ada yang sampai sampai tertawa terbahak-bahak karena ada juga yang sempat-sempatnya komentar yang lucu-lucu diatas penderitaan korban banjir.

4.Solusi.

Selain ramai memberikan berbagai tanggapan dan komentar tentang banjir, netizen yang budiman ada juga memberikan solusi atas banjir yang melanda Kota Ende?

Apa saja itu?
Berikut diantaranya :
Yang punya akun Facebook Yolin Rera di kolom komentar postingan Alex ino yang dibagikan ke laman Facebook group Ende-Flores-NTT memberikan komentar “Buang sampah pada tempatnya, biar tdk banjir, bersyukur hjn hny sejam, terimakasih Tuhan hari ini ende hujan penantian pnjng km masyarakat kota ende “.
Buanglah sampah pada tempatnya. Betul.
Tapi Paul Rano membalas komentar Yolin Rera diatas “Maaf mau tanya ap hubungan antara sampah dan banjir????”
Haaaa.

Seseorang pemilik akun Facebook arcandius payong memberikan di solusinya atas postingan akun Facebook Flobamora “Seleksi konsultan perencanaan atau kerjasama dgn lembaga yg punya pengalaman tata kota, untk desain tata kota secara komperhensip, kerja boleh bertahap tp grand desain secara umum sdh ada, kalau kerja tambal sulam ya...begini..tdk menyelesaikan persoalan, hujan 15 menit..banjir seluruh kota...”
Boleh.

Akun Gervas Rado bilang begini “Sdh saatnya daerah di situ di rancang pakai pompa “ 
Pemilik akun Anataore Tore menulis sedikit panjang lebar, begini katanya
 “Prtnyaannya knpa bnjir??
1. Drainasenya buruk
2. Bnyak msyrakt mmbuang smpah di got.

Klw prtnyaan mngenai pnyebab bnjir selalu mnemukan jwabannya sperti d ats, mnurut sya solusinya bgni.. Mnimal untk mngurangi...

1.sistem drainase perlu prbaiki,, ukurun got jln gatot subroto saat tdak akn bisa manmpung debit air, apa lg kw air brcmpur sampah.
2. mengenai smpah.
* prlu adanya kesadarn dari masyrakt untk tdak mmbuang smpah smbarang selain itu jga prlu ada peran pmerintah dlm mngatasi prmasahn smpah, bisa dengan penambahan armada pnganggkut sampah, mmbangun tempat pnampungan smpah d stiap RW bhkan RT sblum d angkut mobil mngangkut smpah, selain itu jga dngn mmberikan pltihn kpda msyarakt untk mengelola sampah mnjdi mnjdi suatu brang yg punya harga..

Dan berikut postingan penjelasan solusi nyata dari pihak Pemerintah yang akan segera direalisasikan Tahun Anggaran 2020 ini :

Akun Facebook Flobamora dalam postingannya tanggal 2 Februari 2020 :

Pembenahan Drainase Jl.A Yani dan Jl.Gatot Subroto Ende akan dikerjakan tahun ini.
Menanggapi keluhan warga yang mana ruas Jalan Achmad Yani dan Jalan Gatot Subroto yang merupakan ruas jalan Nasional, Kepala satker PJN IV, Hermanus Ropa Rohi mengatakan untuk ruas nasional tahun 2020 ada program penataan drainase.
"Tahun 2020 ini, kami ada programkan penanganan drainasenya untuk memulai penanganannya. Namun, kami masih lakukan koordinasi dan pendekatan tentang penempatan posisi boxculvert yang kapasitas nya cukup besar, dan posisi bak kontrol masuknya, sehingga akan meredam kecepatan aliran air sebelum masuk ke gorong- gorong boxculvertnya," jelasnya.
Lanjutnya, jika akan dikerjakan, tentu akan terkena lahan atau halaman atau pagar milik warga.
" Semoga bisa berjalan lancar dan paling tidak bisa mengurangi genangan air, karena tepatnya jika sudah masterplan drainase kota nya, maka kami siap untuk memprogramkannya sesuai kebutuhan pada segmen jalan nasional Jalan Achmad Yani dan Jalan Gatot Subroto" ungkap Herman Rohi.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar ruang jalan nasional di dalam Kota Ende wajib mengikuti ketentuan dalam UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, dan PP Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan.
Menurutnya, jika ruang milik jalan atau ruang pengawasan jalan terganggu dan bersampak luas bagi masyarakat maka wajib dikembalikan sesuai maksud dan tujuan dari UU dan PP yang telah ditetapkan Pemerintah. (Djolan Rinda)

Begitulah diantara tanggapan warga net 0381 atas banjir melanda Kota Ende yang berhasil kami rangkum.
Anda?


.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOTIF TENUN IKAT ENDE - LIO YANG SUDAH MEMILIKI HAKI

EKSOTISNYA PANTAI ENABARA ENDE, EKSOTISMENYA WISATA NTT

Serunya Membuat Pot Bunga dari Botol Kaca Bekas