PIRE SENDA DAN TRADISI MENENUN DI KAKI KEZIMARA


Menenun di kaki Kezimara
(Sumber:Dokumen Pribadi)



        Kezimara aku telah jatuh hati.
   Saat tiba digerbang perkampungan , aku sudah disambut wajah-wajah keramah-tamahan penduduknya.Yang paling diiingat adalah saat anak kecil berlarian keluar dari tiap-tiap pintu rumah penduduk berlarian ke gerbang perkampungan menyambut tiap-tiap tamu yang datang.
    Terbayar sudah. Puas. Senyuman dipancarkan dari tiap-tiap hati yang tulus dari penduduknya. Anak-anak, para remaja yang umurnya sebaya, pemuda-pemudi kampung, orang tua, para sesepuh kampungnya, dan mungkin juga arwah para leluhur dan alam semestanya siap menyambut siapa saja yang membawa keberuntungan ke perkampungan di kaki Kezimara.
     Kezimara yang secara etimologi berasal dari dua kata yakni Kezi yang berarti gunung dan Mara yang berarti kering.  Yang secara harafiahnya dapat dimaknai sebagai gunung yang kering , yang ketiadaan tanda-tanda keberadaan air di sana,  apalagi mata air yang sangat diharapkan penduduknya.
    Secara administrasi pemerintahan, Kezimara terletak Kelurahan Roworena Barat Kecamatan Ende Utara Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur. Terletak disebelah utara Kota Ende yang dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar lima belas menit dari pusat kota menggunakan kendaraan umum. 
Kota Ende dari atas Puncak Kezimara
(Sumber:Dokumen Pribadi)

    Di kaki Kezimara ada sebuah perkampungan kecil yang dihuni tidak lebih dari seribu jiwa yang bernama Kozibari. Mayoritas penduduknya adalah berkebun secara tradisional turun temurun. Namun sudah banyak juga penduduknya yang bersekolah tinggi dan berpikiran maju sehingga bahkan ada yang hendak “kabur” dari peradaban ke- Kozibari- annya namun tetap memegang teguh janji untuk tetap menjaga keseimbangan alam Kezimara nya.
    Walaupun secara sistem kepemerintahan “dipaksakan” masuk kategori wilayah kelurahan, namun secara kearifan, Kezimara tetaplah menjadi Kezimara yang telah diwariskan leluhurnya dengan adat-istiadat budayanya yang kental dan masih dipegang teguh sebagai pedoman hidup penduduknya dalam menjaga hubungannya dengan “ Dewa ri,a reta ziru mere, Ngga,e mere zewa  raze wena tana” sang pencipta alam semesta, menjaga hubungan sesama “ana manusia” serta menjaga hubungan orang Kozibari (Kezimara:pen) dengan alam semestanya demi menjaga sebuah ekosistem yang adil dan saling menguntungkan. Kezimara tetap dalam kendali sistem pemerintahan adat yang dipimpin oleh seorang Mosazaki yang termasuk dalam suku Ende.
    Hasil perkebunan utamanya adalah kelapa, jambu mete, beberapa tanaman umur panjang lainnya, hasil hutan seperti beberapa jenis kayu, tanaman pertanian seperti singkong dan jagung serta aneka jenis sayur-sayuran terutama yang paling banyak dijumpai disana adalah labu “Besi” siam.
    Selain berkebun, aktifitas lain penduduk Kozibari (Kezimara:pen) adalah menenun zuka zawo khas suku Ende. Zuka merupakan sarung khas kaum pria sedangkan Zawo merupakan sarung khas perempuan. Pekerjaan menenun ini pada umumnya dikerjakan oleh kaum perempuan.
   Kegiatan menenun bagi orang Kozibari (Kezimara:pen) merupakan salah satu warisan yang mempunyai nilai luhur yang agung, penuh filosofi dan bernilai estetika tinggi. Mulai dari ritual-ritual adat dan keagamaan, kematian, pernikahan hingga segala aktifitas kehidupan dan perayaan-perayaan lainnya, tenunan sudah menjadi suatu yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakatnya.Tenunan Kozibari (Kezimara:pen) mempunyai kekhasan, keunikan serta memiliki keragaman motif dan corak. 
     Namun ada satu hal yang berbeda saat aku berkunjung ke Kezimara kemarin, sebuah keunikan yang tak akan dijumpai di dunia peradaban lain. Pire Senda. Yang kalau secara lurusnya dapat diartikan pantang menenun. Yang secara luas diartikan maklumat perintah melarang melakukan aktifitas menenun selama waktu yang telah ditentukan di dalam kampung yang disebabkan oleh beberapa hal yang diantaranya adalah bila ada yang meninggal dunia dalam kampung
    Secara tak sengaja saat hendak mendaki ke puncak Kezimara, ada irama-irama lain yang riuh  namun dalam tempo menyeseuaikan irama ketukan alam sekitarnya, dari seantero kaki Kezimara. Ku mencari sumber irama satu persatu. Terkesima aku. Di titik “persembunyian” masing-masing. Lincah tangan berkreasi menciptakan tampilan ragam motif diatas tenunan. Irama hasil perpaduan bunyi-bunyian  Fi,a alat untuk merapatkan utas demi utas benang, Sipe alat untuk merapikan benang serta hentakan lemparan Mbezza alat untuk melempar benang pakan ( Zezu Poke) ke benang lusi, irama sangat mendayu-dayu yang sesekali dipadukan dengan suara buah jambu mete yang jatuh ke bumi menambah keserasian.
      Ya.
     Hari itu dan sejak dua hari lalu ada kedukaan di Kampung Kozibari. Ada yang meninggal dunia. Sudah ada aturan adatnya bila dalam kampung ada yang meninggal dunia, maka Sang Mosazaki  langsung membuat amar putusan Pire Senda bahwa tiada ada seseorangpun Fai Wazu Ana Hazo (Masyarakat adat:pen) dibawah hak ulayat adat Kozibari Pete Senda (menenun:pen) dalam kampung (runu nua). 
    Sehingga atas maklumat yang telah diumumkan (Hou Niu) tersebut jangan sesekali ada yang melanggarnya. Bila ada yang melanggarnya, sanksi adat siap menanti. Selain sanksi adat yang diterima, Fai Wazu Ana Hazo (Masyarakat adat:pen) Kozibari (Kezimara:pen) percaya bahwa bila melanggar titah Mosazaki adalah karma buruk . Bala Bencana. Bagi diri pelanggar bahkan berimbas pada masyarakat adat sekampung. Itulah kearifan.
     Maka setelah mendengar maklumat Pire Senda , seketika itu bagi yang hendak beraktifitas menenun silahkan Wa,u Nua keluar dari kampung dan menenun di luar kampung yang irama bunyi-bunyian yang timbul dari kegiatan menenun tidak boleh terdengar di kampung.
     Pemandangan unik akan terlihat ketika secara berkelompok kelompok menenun secara rapi berbaris menenun di bawah-bawah pohon peneduh di sekeliling kaki Kezimara. Menakjubkan.
Selain ada yang meninggal dunia, Maklumat Pire Senda (Pantangan menenun di dalam kampung:pen) akan berlaku juga bila ada dalam wilayah adat Kozibari ada yang melahirkan anak pertama dan juga bila terjadi gempa entah itu bermagnitudo besar ataupun gempa kecil saja. 
      Durasi waktu keputusan itu berlakupun berbeda-beda. Bila yang meninggal dunia itu adalah orang tua maka  Pire Senda berlaku dalam tempo kurang lebih tiga pekan. Yang meninggal dalam usia muda maka akan berlaku dalam kurang lebih dua pekan. Apabila ada yang melahirkan anak pertama serta terjadi gempa bumi, maka akan berlaku dalam waktu kurang lebih dua hari.
Maklumat Pire Senda berakhir ditandai dengan apabila Mosazaki meletakan Ura Zezu (benang) di Tubumusu ( titik mesbah atau tonggak utama suatu masyarakat adat) yang terletak di halaman Sa,o mere tenda zewa ata zaki (Rumah pemimpin adat). Apabila ada yang menyaksikan ada  Ura Zezu di Tubumusu maka secara berantai akan menyampaikan pesan bahwa Pire Senda telah berakhir dan Fai Wazu Ana Hazo (Masyarakat adat:pen) dipersilahkan kembali beraktifitas menenun di dalam kampung.
      Itulah nilai-nilai yang terkandung dalam adat-istiadat dan budaya yang harus dijaga. Kekayaan yang harus dihormati.
   Aku jadi kagum dan bangga atas apa yang disaksikan ini. Aku memperhatikan satu-persatu perempuan-perempuan penenun itu. Ramah-ramah. Tulus menyapa menyampaikan ucapaan selamat datang atas setiap tamu yang datang berkunjung karena menurut mereka tamu yang datang akan membawa keberuntungan. Para leluhur mereka yang “bersemayam” di Puncak Kezimara mungkin sudah memberikan amanat demikian. 
    Hartati Abdul Hamid (36), salah seorang penenun sedikit membeirkan komentar disela-sela kesibukannya menyampaikan bahwa Kezimara yang tadinya dianggap tidak punya apa-apa, sekarang berubah menjadi “berkah” . Kezimara akan menjadi titik pusat kegiatan-kegiatan olahraga kedirgantaraan seperti Paralayang, Paramotor serta aneka kegiatan kedirgantaraan lainnya. Akan ada banyak event yang sudah diagendakan misalnya pada tahun 2020 akan ada Kegiatan Pelangi Nusantara 2020 dan akan ada agenda-agenda lainnya. Semua orang akan datang ke Kezimara. Masyarakat adat Kozibari(Kezimara:pen) siap menyambut dan mendukung semua kegiatan yang ada.
     Harapannya semakin banyak yang datang berkunjung ke Kezimara, Tenunan hasil karya kelompok tenun yang ada akan lebih banyak yang terjual. Selain tenunan juga ada hasil kuliner khas Kezimara seperti aneka olahan singkong, jagung dan aneka olahan kelapa terutama air kelapa muda dan lain-lain. 
Dengan demikian Kezimara benar-benar menjadi berkah, jadikan Masyarakat adat Kozibari(Kezimara:pen) menjadi “pemain” di rumahnya sendiri, tidak menjadi sekedar “penonton” yang berdiri dipinggir lapangan, sehinga Kezimara dengan segala apa ada padanya dapat dinikmati dengan sukacita oleh Fai Wazu Ana Hazo nya sendiri khususnya dan masyarakat Kabupaten Ende pada umumnya.
Semoga.

#Kezimara#
#ParalayangKezimara#


Komentar

  1. ituDewa Poker Domino QQ | Ceme Judi Domino QQ | Agen Domino QQ | Domino QQ Online | Agen Poker | Judi Poker | Poker Online | Agen OMAHA | Agen Super Ten | BlackJack

    PROMO SPESIAL GEBYAR BULANAN ITUDEWA. KUMPULKAN TURNOVER SEBANYAK-BANYAKNYA DAN DAPATKAN HADIAH YANG FANTASTIS DARI ITUDEWA.

    MAINKAN DAN MENANGKAN HADIAH TOTAL RATUSAN JUTA, TANPA DI UNDI SETIAP BULANNYA!

    ? DAIHATSU ALYA 1.0 D MANUAL ( Senilai Rp.100.000.000,- )
    ? New Yamaha Vixion 150 ( Senilai Rp.25.340.000,- )
    ? Emas Antam 10 Gram ( Senilai Rp.10.160.000,- )
    ? Free Chips 1.500.000
    ? Free Chips 1.000.000
    ? Free Chips 250.000

    SYARAT DAN KETENTUAN : KLIK DISINI

    DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA : DAFTAR ITUDEWA

    1 ID untuk 7 Game Permainan yang disediakan oleh Situs ituDewa

    => Bonus Cashback 0.3%
    => Bonus Refferal 20% (dibagikan setiap Minggunya seumur hidup)
    => Bonus UPLINE REFERRAL UP TO 100.000!
    => Bonus New Member 10%
    => Customer Service 24 Jam Nonstop
    => Support 7 Bank Lokal Indonesia (BCA, BNI, BRI, Mandiri, Danamon, Cimb Niaga, Permata Bank)

    • Deposit Via Pulsa, OVO & GOPAY
    • Pusat Bantuan ituDewa

    Facebook : ituDewa Club
    Line: ituDewa
    WeChat : OfficialituDewa
    Telp / WA : +85561809401
    Livechat : ituDewa Livechat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOTIF TENUN IKAT ENDE - LIO YANG SUDAH MEMILIKI HAKI

EKSOTISNYA PANTAI ENABARA ENDE, EKSOTISMENYA WISATA NTT

Serunya Membuat Pot Bunga dari Botol Kaca Bekas