Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim di Relief Monumen Pancasila Ende



         Apabila berkunjung ke Ende sebuah kota di Pulau Flores NTT , maka yang akan dijumpai pertama kali adalah keramah-tamahan warganya dalam menyambut kalian semua. Ende rumah bagi semua.
     Ende secara geografis sangat strategis dalam kedudukannya sebagai kota dengan pergerakan mobilitas jasa dan orang yang sangat tinggi. Ende dapat kalian masuki dari arah manapun. Mau jalan darat, laut dan udara semuanya suka-suka kalian.
      Apabila kalian mengunjungi Ende lewat udara via Bandara H.Hasan Aroeboesman Ende, maka di  gerbang kalian akan menjumpai salah satu Ikon Kabupaten Ende yakni Monumen Pancasila dan Bundaran Air Mancur yang airnya berwarna-warni dan berirama. Keren


Air Mancur Simpang Lima - Ende

       Sebelum melanjutkan perjalanan anda mengunjungi semua destinasi wisata di seantero Kabupaten Ende yang kece-kece, maka terlebuh dahulu silahkan berselfi ria dengan latar belakang keindahan air mancur dan Monumen Pancasila tersebut  melalui spot jembatan selfi yang telah disiapkan.
        Di Monumen Pancasila, di kedua sisinya maka akan dijumpai relief-relief penting yang menggambarkan reinkarnasi Ende dari sebuah komunitas adat kecil , melalui fase perjuangan melawan kaum kolonial, pergerakan perjuangan bangsa yang tandai pengasingan tokoh besar Bung Karno ke Ende, masa perjuangan kemerdekaan, Indonesia merdeka dan masa pembangunan untuk mencapai kejayaan Bangsa Indonesia.
           Salah satu yang menjadi  isu penting dan strategis dalam relief-relief di Monumen Pancasila tersebut adalah isu Lingkungan dan Perubahan Iklim.
          Dalam penggambaran-penggambaran dari masa ke masa perjalanan peradaban masyarakat Ende yang majemuk dan dinamis, jelas sekali terlihat hubungan antara manusia dan alam menjadi suatu yang tak tepisahkan.

Berikut relief-relief tersebut :

1. Relief Hubungan Komunitas Adat dan Lingkungannya.


Relief yang menggambarkan hubungan Komunitas adat dengan lingkungannya.

         Dalam relief diatas digambarkan bagaimana hubungan yang sangat erat antara Komunitas Adat Ende-Lio dengan lingkungannya yang digambarkan melalui hubungan emosional yang sangat erat antara manusia dengan pohon-pohon (Baca:Lingkungan) sebagai unsur utama untuk menjaga keseimbangan alam. 
      Itulah hebatnya para leluhur kita terdahulu, sebelum sekarang warga dunia gencar tentang isu perubahan iklim serta efek gas rumah kaca dan cara mengatasinya, orang tua kita terdahulu melalui kearifan-kearifan dimasing-masing komunitas adatnya sudah punya trik jitu menjaga keseimbangan alam melalui media " Nggua" atau "Pire".
     Nggua sendiri merupakan seremoni adat yang berkaitan langsung dengan kehidupan manusia dengan dirinya demi kesejahteraan hidup dan hubungannya dengan alam dan Sang Pencipta (Du,a Lulu Wula, Ngga,e Wena Tana)
     Sedangkan Pire merupakan pantangan yang harus ditaati yakni tidak boleh menyentuh dan memetik daun, tidak boleh beraktifias di kebun, tidak boleh memasak dan membakar diluar rumah.
        Itulah bentuk kearifan yang hidup terus berkembang dan dipertahankan dari "peradaban Ende-Lio kuno" sampai kepada "peradaban kejayaan Ende-Lio modern"

2.Relief Ende pada Masa Pergerakan Kemerdekaan dan Lingkungannya.


Relief Bung Karno dan Pohon Sukun

         Dalam surat Bung Karno yang dikirimkan kepada sahabatnya Tuan A.Hasan di Bandung, Bung Karno menggambarkan Ende pada waktu itu:
"Ende kota kecil yang tanahnya berlumpur saat penghujan dan retak-retak saat musim kemarau"
       Dalam relief digambarkan bagaimana usaha yang dilakukan Bung Karno (Baca:masyarakat Ende waktu itu) mempertahankan keseimbangan alam melalui simbol Pohon Sukun

3.Relief Hubungan Agama-Agama dengan Lingkungannya.



Relief Hubungan Agama-Agama dengan lingkungannya.

       Isu lingkungan, perubahan iklim, efek gas rumah kaca merupakan hal penting dalam hubungannya antar penganut agama dengan Tuhan, antar penganut agama dengan penganut agama serta penganut agama dengan lingkungn.

4.Relief Pembangunan Berwawasan lingkungan


Relief Pembangunan Berwawasan Lingkungan

      Relief diatas mempunyai pesan yang sangat kuat bahwa proses pembangunan yang kita laksanakan disegala bidang haruslah tetap berwawasan lingkungan untuk menjaga keseimbangan alam ini.
       Isu strategis yang kita hadapi sekarang adalah isu Perubahan Iklim akibat efek gas rumah kaca.
Cara yang paling sederhana dan mudah kita lakukan adalah melalui sistem Penghijauan yakni One Man One Tree (Satu Jiwa Satu Pohon) dan Membuang sampah pada tempatnya.
Go Green and Go Clean kerennya.

      Itulah relief-relief yang terdapat di Monumen Pancasila Ende yang erat kaitannya dengan Isu lingkungan dan Perubahan iklim. 
    Semoga kita selalu menjaga lingkungan dan alam sekitarnya karena kita adalah PANCASILA.
Hijaulah Alamku dan teruslah menghijau.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOTIF TENUN IKAT ENDE - LIO YANG SUDAH MEMILIKI HAKI

EKSOTISNYA PANTAI ENABARA ENDE, EKSOTISMENYA WISATA NTT

Serunya Membuat Pot Bunga dari Botol Kaca Bekas