Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Ende Gelar FGD Pariwisata Estate

   
   




Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki kontribusi dalam penerimaan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja. Hal tersebut terjadi karena adanya permintaan dari para wisatawan yang datang.
           Kedatangan wisatawan ke suatu daerah akan membuka peluang bagi masyarakat untuk menjadi pengusaha homestay, restoran, toko souvenir, jasa penunjang angkutan dalam pengelolaan obyek dan daya tarik wisata sehingga peluang tersebut akan memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal.
          Salah satu daerah yang menjadi perhatian pemerintah di bidang kepariwisataan adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Daerah ini, memiliki kekayaan alam dan budaya yang potensial untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata.
         Kabupaten Ende merupakan salah satu Kabupaten di NTT yang memiliki daya tarik wisata alam dan wisata budaya.Taman Nasional Komodo dan Kelimutu menjadi nilai  lebih bagi pulau  Flores untuk menuju destinasi ekowisata yang berdaya saing.
        Bersamaan dengan ditetapkannya kawasan Kelimutu oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, sebagai salah satu lokasi pariwisata estate pada tahun 2019 maka dipandang perlu mengembangkan secara terpadu Taman Nasional Danau Kelimutu.Kedepannya Taman Nasional Danau Kelimutu dikembangkan  wilayah Geopark Kelimutu sehinga Kelimutu akan terdaftar menjadi bagian dari jaringan geopark dunia atau Unesco Global  Geopark (UGG), sehingga nantinya NTT akan memiliki Geopark dunia selain yang ada di Jawa Barat dan Bromo di Jawa Timur.
         Berdasarkan hal tersebut diatas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Timur bekerjasama dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Ende pada tanggal 27 Juni 2019 menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) II Pariwisata Estate di Kabupaten Ende yang berlangsung di Aula Wisma Emaus Jl.Diponegoro Ende.
         Peserta kegiatan FGD tersebut berasal dari instansi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, perwakilan dari Desa Koanara, Waturaka dan Nuamuri, Perwakilan pelaku usaha, pemerhati dan pelaku ekonomi di bidang pariwisata,perwakilan tokoh masyarakat, akademisi dan sekolah pariwisata.
        Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Ende yang diwakili oleh Asisten bidang perekonomian dan pembangunan pada Setda Ende Bapak Nyo Kosmas, SH. Dalam sambutannya Wakil Bupati menyampaikan menyambut baik pelaksanaan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pariwisata Estate yang dilaksanakan Karena konsep pembangunan Pariwisata berkelanjutan akan memberikan manfaat ekonomis yang tinggi bagi masyarakat lokal dan masyarakat Kabupaten Ende pada umumnya. Apa yang dihasilkan pada hari ini harus dapat menjadi kebijakan yang efektif untuk digunaan dalam pengembangan sektor pariwisata dan sektor lainnya sebagai multi effect dari pembangunan pariwisata berkelanjutan.
        Selanjutnya perlu ada strategi khusus dalam implementasi program dengan mempertimbangkan kearifan lokal dan budaya masyarakat  di Kabupaten Ende sehingga yang dikejar bukan saja tujuan ekonomi tetapi juga sosial budaya dan adat istiadat yang dapat menjadi daya tarik wisata dengan memilihara integritas keanekaragaman budaya yang ditunjang dengan sistem kehidupan masyakarat lokal.
         Pemerintah Daerah bersama usaha pariwisata terus terus berupaya meningkatkan jumlah kunjungan wisata baik wisata manca negara maupun nusantara untuk berwisata ke Lokasi –lokasi wisata yang ada. Disamping terus menata dan mengemas produk wisata.
        Konsep pengembangan pariwisata dengan menetapkan desa sebagai pusat pengembangan wisata identik dengan pengembangan desa wisata, masyakakat desa harus ditingkatkan kemampuannya untuk dapat mengambil manfaat dari keberadaan potensi dan daya tarik desanya.
        Selanjutnya masyarakat desa di Kecamatan Kelimutu harus mengambil manfaat dari dampak secara langsung maupun tidak langsung dari aktivitas pariwisata di Taman Nasional Danau Kelimutu, berupa aktivitas agrowisata, homestay, atraksi seni budaya, penyediaan cinderamata, dan usaha produktif lainnya untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
        Agenda inti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pariwisata estate ini adalah diskusi kelompok saling bersinergi dan bertukar pikiran mengenai berbagai permasalahan ataupun hambatan yang dihadapi guna menjadi bahan pertimbangan lanjutan dalam proses pengambilan kebijakan memperkuat struktur dan kinerja pelaku usaha dan juga pengembangan potensi usaha  di kawasan kelimutu pada khususnya dan kabupaten Ende pada umumnya.
       Kesepakatan-kesepakatan yang tercapai diantaranya adalah mengembangkan industri di kawasan Kelimutu yang berbasiskan industri agro yang berbasis pariwisata dengan konsep One Vilagge One Product (OVOP yakni Desa Koanara adalah Produk Kopi Anara, Desa Nuamuri produknya adalah jahe instant dan Desa Waturaka produknya adalah Saos Tomat.
      Selain itu setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Ende siap mendukung penuh pengembangan Kawasn Kelimutu sebagai destinasi wisata unggulan sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) masing-masing.
        Semoga cita-cita menjadikan Kabupaten Ende yang sejahtera, mandiri dan berkeadilan dengan membangun dari desa dan kelurahan tercapai.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOTIF TENUN IKAT ENDE - LIO YANG SUDAH MEMILIKI HAKI

EKSOTISNYA PANTAI ENABARA ENDE, EKSOTISMENYA WISATA NTT

Serunya Membuat Pot Bunga dari Botol Kaca Bekas