KEGIATAN MENTORING BUSANA TENUN IKAT ENDE-LIO

 

         Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah(Dekranasda) Kabupaten Ende pada tamggal 19 Desember 2018 bertempat di Aula Rumah Jabatan Bupati Ende melaksanakan Kegiatan Mentoring Design Tenun Ikat Ende-Lio dengan menghadirkan salah satu Designer terkenal tanah air  Bapak Musa Widyatmodjo sebagai Pemateri/Mentor utama.


Ketua Dekranasda Prov.NTT  Ibu Julie Sutrisno Laiskodat (Kanan)
Designer Bapak Musa Widyatmodjo (Tengah)
Ketua Dekranasda Kabupaten Ende Ibu Mathilda G.I Petu, SP (Kiri)

      Kegiatan yang dilatarbelakangi belum optimal dan efektifnya pengembangan Tenun Ikat Ende-Lio tersebut bertujuan mengoptimalkan semua potensi Tenun Ikat Ende-Lio untuk peningkatan kualitas,kuantitas dan kontinuitas Tenun Ikat Ende-Lio melalui inovasi dan diversifikasi produk agar lebih bernilai ekonomis tinggi menuju Tenun Ikat Ende-Lio Go  Internasional.

         Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur NTT) Ibu Julie Sutrisno Laiskodat yang turut hadir dalam kesempatan itu menyampaikan beberapa konsep pengembangan Tenun Ikat NTT, diantaranya adalah melalui percepatan inovasi dan diversifikasi produk dengan pemilihan komposisi warna dan bahan yang sesuai permintaan pasar.

       Konsep lain yang akan dikembangkan adalah dalam rangka regenerasi dan kaderisasi pengembangan Tenun Ikat NTT, maka diwajibkan semua Kabupaten/Kota di NTT minimal ada 1(Satu) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki Jurusan Tenun Ikat. Konsepnya adalah setiap siswa Kejuruan Tenun Ikat tersebut diberi pengetahuan tentang pengembangan Tenun Ikat mulai dari Perencanaan, design produk, pemilihan komposisi warna dan bahan, proses produksi, finishing serta fasilitasi pemasaran produk Tenun Ikat tersebut dengan sistem bagi hasil keuntungan penjualan produknya yakni 30 % untuk siswa dan 70 % untuk sekolah yang bersangkutan. Dengan konsep ini selain untuk regenerasi dan kaderisasi Tenun Ikat juga untuk melatih kemandirian Siswa Kejuruan Tenun Ikat itu sendiri.
          Dalam kesempatan itu sebelum dilakukan kegiatan utama diawali dengan peragaan busana oleh model cantik Medelin Sare yang memperagakan rancangan busana karya Designer  lokal Ferdinandus Rikyn Radja dan mendapat kesempatan yang luar biasa karena langsung dikoreksi Designer Kondang Bapak Musa Widyatmodjo.
 Model Medelin Sare

Peserta dalam kegiatan tersebut berasal dari Empat(4) orang Penenun Tenun Ikat Ende-Lio, 4 (Empat) orang Penjahit Konveksi Tekstil Tenun Ikat ,1 (Satu) orang Designer Lokal Ende , 1 (Satu) Designer Lokal Kabupaten Nagekeo serta Pemerhati Tenun Ikat Ende-Lio.



Dalam pembicaraannya sebagai Pemateri/Mentor , Bapak Musa Widyatmodjo menyampaikan beberapa hal, diantaranya :
1.    Konsep Pengembangan Tenun Ikat
  • Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada umumnya dan Kabupaten Ende khususnya mempunyai potensi tenun ikat karena memiliki keragaman motif yang mempunyai kesakralan yang agung, filosofis yang luhur serta memiliki nilai estetika,kekhasan dan keunikan tersendiri. Maka upaya yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan secara luas dan besar-besaran potensi yang dimilki tersebut supaya lebih dikenal secara nasional maupun internasional karena menurutnya Tenun Ikat NTT yang lebih dahulu dikenal di secara nasional baru Tenun Ikat Sumba dan Tenun Ikat Sabu.
  •  Sebelum memulai proses produksi Tenun Ikat sebaiknya menyesuaikan dengan kebutuhan atau segmentasi pasar dengan pemilihan motif , komposisi warna ,bahan dan teknik proses produksi yang sesuai dengan segmen pasar.
Dengan kata Kunci: “ Tetap mempertahankan kearifan Tenun Ikat baik dari segi motif, komposisi warna, bahan, teknik produksi yang sudah ada , dengan sedikit mengubah sedikit kebiasaan yang sudah ada”

Maksudnya adalah apabila Pembuatan Tenun Ikat untuk kebutuhan adat maka tetap mempertahankan kearifan yang sudah ada, 
dan bila Tujuan Pembuatan Tenun Ikat untuk pemenuhan kebutuhan segementasi pasar yang lebih luas maka perlu dilakukan Inovasi dan diversifikasi produk Tenun Ikat dengan  teknik design,pemilihan bahan dan komposisi warna serta teknik proses produksi yang disesuakan dengan segmen pasar tujuan kita.


2.    Komposisi/Kombinasi Warna
Pemilihan Komposisi Warna  adalah sesuatu yang sangat penting untuk peningkatan kualitas produk Tenun Ikat yang dihasilkan.
Sebelum dilakukan proses produksi Tenun Ikat perlu membuat perencanaan pemilihan komposisi warna yang sangat matang agar memudahkan dalam proses design dan menjahit produk Tenun Ikat selanjutnya.
Ada 3 (Tiga) Komposisi Warna Tenun Ikat yang populer yang sesuai kebutuhan pasar secara nasional maupun internasional:



a.    Warna Hitam dan Putih
Pemilihan warna Hitam dan putih karena warna Hitam dan Putih paling mudah diterima di segmen pasar manapun.

b.    Warna Alam
Dengan kemajuan peradaban dan life style yang serba modern ,sesuatu yang berbau alami akan semakin dicari dan diburu.
Harus tetap mempunyai komitmen mempertahankan pewarnaan alami yang dipakai selama ini.

c.    Warna Terang
Kaum milenial sangat menyukai warna-warna terang yang katanya lebih Jreng.
Maka untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut dalam pemilihan komposisi warna sebaiknya juga memilih komposisi warna terang.

3.    Teknik Pengukuran
Teknik pengukuran harus benar-benar diperhatikam karena teknik pengukuran yang baik dan benar akan mempengaruhi Design Produk dan Teknik Jahitannya.



4.    Teknik Design
Dalam rangka Indonesia Fashion Week tahun 2019 yang akan diselenggarakan di Jakarta untuk mempromosikan/Peragaan Busana Tenun NTT umumnya dan Busana Tenun Ikat Ende-Lio khususnya maka Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Ende bekerjasama dengan Dekranasda Kabupaten Ende menghadirkan Designer Musa Widyatmodjo untuk menjadi Mentor bagi Designer Lokal dalam mendesign Busana Tenun Ikat Ende-Lio dengan Teknik Design yang baik dan benar.


Salah seorang peserta kegitan yang mewakili seluruh peserta kegiatan tersebut yakni Ibu Frince Huki seorang Penjahit dari kelompok menjahit “Kenanga” Kelurahan Tetandara Kecamatan Ende Selatan menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas komitmen semua pihak terutama kepada Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Ende,
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ketua Dekranasda Kabupaten Ende Ibu Mathilda G.I Petu, SP   
atas komitmen yang kuat terhadap pengembangan Tenun Ikat Ende-Lio dengan berbagai agenda kerjanya  dan ditunggu terobosan-terobosan barunya yang lebih inovatif dan kreatif.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Ende dan Dekranasda Kabupaten Ende secara serius mempersiapkan hal-hal teknis maupun non teknis dalam rangka mengikuti kegiatan Promosi/Fashion Show Busana Tenun Ikat di Indonesia Fashion Week Tahun 2019 di Jakarta 
Salah satunya dengan membentuk Tim Research & Development yang beranggotakan anak-anak muda penggiat dan yang peduli dengan Tenun Ikat untuk menggerakan semua potensi yang ada mulai dari Penenun, Penjahit Konveksi Tenun Ikat, Designer agar semuanya bergerak bersama mempersiapkan segala sesuatunya sehingga dapat mengikuti kegiatan Fashion Week 2019 di Jakarta serta yang paling utama adalah menjadikan TENUN IKAT ENDE-LIO GO INTERNASIONAL.
Semoga.

Komentar

  1. Tenun Ikat Ende-Lio warisan budaya yang harus tetap dilestarikan.

    BalasHapus
  2. Keren sekali kain tenunnya. Indonesia sangat kaya dengan kerajinan tiap daerah. Mantap

    BalasHapus
  3. Huwaaaaaahhhh luar biasaaaaa. Mantap! Madeline juga cantik! :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOTIF TENUN IKAT ENDE - LIO YANG SUDAH MEMILIKI HAKI

Komunitas Anak Cinta Lingkungan ( ACIL) Ende

Revitalisasi Kawasan Taman Rendo