POHON SUKUN BUNG KARNO ENDE



                                           (ketika Bung Menyendiri di bawah Pohon Sukun)

Tempat untuk menyendiri yang kusenangi itu dibawah Pohon Sukun yang menghadap ke laut..
Aku duduk dan memandang Pohon itu..
Dan Aku melihat pekerjaan Trimurti yang kukenal dalam agama Hindu...
Aku melihat Brahma yang Maha Pencipta berada dalam kuncup yang tumbuh di kulit kayu yang keabu-abuan itu..

Aku melihat Wisnu yang Maha Pelindung dalam daun rimbun yang pohonnya lonjong...
Aku melihat Siwa yang Maha Perusak dalam dahan-dahan mati yang runtuh dari batangnya yang besar..
Aku merasakan sel tubuhku yang sudah tua membusuk dan mati didalam..
Aku menderita sakit kepala dan merasa tidak sehat sama sekali..
Setiap pagi Aku harus merangkak keluar tempat tidur untuk duduk duduk dibawah Pohon Sukun yang berada jauh dari rumah itu..
Pohon Sukun itu berdiri diatas bukit kecil menghadap ke teluk...
Ditempat itu dengan pemandangan yang tidak ada batasnya dan langit biru dan awan putih diatas..serta seekor kambing sesekali melintas..
Aku duduk melamun selama berjam jam...
Kadang kadang udara ditepi pantai laut itu berubah dingin dan aku menggigil..
Sering pula aku menggigil saat udara tidak berasa dingin,tapi aku duduk dengan tenang..
Suatu kekuatan gaib memaksaku ke tempat itu hari demi hari..
Aku memandang laut dengan hempasan gelombangnya..
Yang besar beirama memukul pantai..
Dan Aku tak henti hentinya berpikir bagaimana lautan tidak pernah bisa diam..
Memang ada pasang naik dan ada pasang surut,tapi is terus bergulung secara abadi..
Itu sama dengan Revolusi kami..
Revolusi kami tidak pernah berhenti..
Revolusi kami juga sama seperti lautan..
Adalah hasil ciptaan Tuhan ,dari dari satunya yang Maha Penyebab dan Maha Pencipta..
Dan Aku tahu--Aku harus tahu--bahwa semua ciptaan dari yang Maha Era, termasuk diriku sendiri dan tanah airku,berada dibawah hukum dari yang Maha ada..
Suatu hari aku tidak punya kekuatan duduk duduk dibawah Pohon itu seperti biasanya...
Aku tak dapat bangun dari tempat tidur..
Pada hari itu Dokter memberitahu padaku bahwa ajalku telah dekat karena menderita malaria...
(Kutipan kata-kata Bung Karno Tahun 1938)
(Cindy Adams, Bung Karno Penyambung Ldah Rakyat,2007:163-164)


Komentar

  1. Wow... Selain disukai bung karno, pohon sukun juga daunnya keren buat dekorasi kekinian...semangat terus ya nulisnya... Keren

    BalasHapus
  2. Menarik :) saya tertarik pohon sukunnya kak, adakah cerita lain dan fotonya kak? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf..saya sudah coba insert video dari youtube ke tulisan diatas tapi video nya gak muncul?gimana ni...mohon penjelasannya.trims

      Hapus
  3. Mantap. Sudah ada foto, ada huruf dibold dan underline, keren.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf..saya sudah coba insert video dari youtube ke tulisan diatas tapi video nya gak muncul?gimana ni...mohon penjelasannya.trims

      Hapus
  4. DI KOTA INI KUTEMUKAN LIMA BUTIR MMUTIARA
    DIBAWAH POHON SUKUN INI PULA KURENUNGKAN NILAI-NILAI LUHUR PANCASILA

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOTIF TENUN IKAT ENDE - LIO YANG SUDAH MEMILIKI HAKI

Komunitas Anak Cinta Lingkungan ( ACIL) Ende

Revitalisasi Kawasan Taman Rendo